Setelah mempelajari apa itu Psikologi Industri , sekarang akan kita bahas tentang karier yang berkaitan dengan Karyawan dan Produktivitas.
Karier (Wikipedia) berasal dari bahasa Belanda; carriere adalah perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu.
Karier (Wikipedia) berasal dari bahasa Belanda; carriere adalah perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu.
Karier-Pekerjaan-Kehidupan sangat terkait dan sering kali dipkakai sebagai salah satu penentu status dan gengsi seseorang. Dari hal tersebut, maka definisi keseluruhan karier adalah Rangkaian posisi yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai bagian perkembangan dan kemajuan pada kehidupan seseorang.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang karier, mari kita baca terlebih dahulu beberapa Teori-teori karir menurut para ahli (klik).
Dari beberapa Teori-teori karir menurut para ahli, tentu terbayang bagaimana cara meningkatkan karir.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang pengembangan karier :
A. Kita Perlu Bertanya Pada Diri Sendiri.
Tanyakan hal berikut pada diri anda :
B. Beberapa Konsep Penting Dalam Karier.
C. Perspektif Organisasi dan Individual.
Hal ini perlu diketahui karena pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama
yaitu perencanaan karir individual (individual career planning) dan perencanaan karir
organisasional (organizational career planning). Perencanaan karir individual dan
organisasional tidaklah dapat dipisahkan. Seorang karyawan yang rencana karir
individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat karyawan
tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi juga perlu
menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat
berkembang dan karyawanpun terpenuhi pengembangan karirnya.
1. Perspektif Organisasi
2. Perspektif Individual
D. Multi-Faktorial Pengembangan Karir
g. Membutuhkan informasi lebih dalam perusahaan untuk
kesempatan berkarir.
b) Menilai kenyataan yang diungkapkan karyawan secara
objektif dan
dikumpulkan, dianalisis, diinterpretasikan dan menggunakan informasi untuk
memonitor dan mengevaluasi sebagai proses pengefektifan.
Setelah mempelajari tentang karir, maka selanjutnya adalah mempelajari tentang organisasi. Dengan mempeleajari organisasi, kita menjadi lebih tahu pekerja/rekan kerja seperti apa yang dibutuhkan suatu perusahaan serta bagaimana jenjang karir yang ada disuatu perusahaan.
Dari beberapa Teori-teori karir menurut para ahli, tentu terbayang bagaimana cara meningkatkan karir.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang pengembangan karier :
A. Kita Perlu Bertanya Pada Diri Sendiri.
Tanyakan hal berikut pada diri anda :
- Dalam setiap dari kita terletak kekuatan untuk membentuk masa depan kita dan itu akan dibentuk oleh tindakan kita - atau tidak bertindak . Artinya kita harus tahu apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan kita serta kekuatan/kemampuan apa yang ingin kita miliki dan perlu kita miliki untuk mencapai goals/tujuan.
- "Apa yang mengilhami dan memotivasi Anda untuk memasukkan profesi ini ?
- Jika anda ingin berkarir di profesi ini, Anda perlu merencanakan dam bekerja menuju rencana yang seperti apa. .
B. Beberapa Konsep Penting Dalam Karier.
• Perencanaan
karir tidak selalu tentang perkembangan terus ke atas.
Karir tidak selalu tentang kenaikan gaji atau jabatan, tetapi juga tentang bagaimana dan berapa banyak jaringan (relationsip) yang anda bangun. Semakin banyak dan baik jaringan yang terbentuk, maka semakin baik juga karir. dimasa yang akan datang, jenjang karir akan semakin sempit. hal ini dikarenakan semakin tergusurnya tenaga manusia oleh teknologi ditambah perubahan nilai dalam masyarakat dunia dimana dahulu manusia dibagi-bagi menjadi beberapa level dalam dunia kerja(buruh, karyawan, staff, manajer, direktur, dll) , sekarang manusia dianggap sebagai rekan kerja dan atau aset perusahaan. Perubahan nilai ini terjadi seiring dengan giatnya penegakan HAM dan semakin kuatnya organisasi-organisasi buruh.
• Perencanaan
karir harus fleksibel.
Sengaja kedua hal ini penulis satukan, mengingat disatu sisi hal ini sesungguhnya tidak saling terpisahkan namun disisi lain kita pun harus jeli kapan harus tetap konsisten dan kapan bisa fleksibel. Kita harus tetap konsisten jika menyangkut nilai dasar kita dalam merencanakan karir, nilai adalah prinsip dan harus ditegakkan secara konsisten. Selain itu untuk tujuan yang bersifat jangka panjang kita pun harus konsisten. Namun, kita bisa fleksibel apabila hal itu lebih bersifat teknis, operasional dan bersifat ”temporary” atau berjangka pendek. Jika menyangkut kompetensi anda harus konsisten dengan ”core competency” yang dimiliki, namun dapat lebih fleksibel untuk ”functional competency” atau ”specific competency.”
• Beberapa
jenis perencanaan harus dilakukan.
Hal ini perlu dilakukan karena Peluang adalah faktor yang relatif ”uncontrollabel,” diluar kendali kita. Namun, kita dituntut jeli melihatnya, sering disebut peluang jarang berulang dua kali, begitu diperoleh kita harus jeli melihatnya dan segera menangkap apabila hal tersebut selaras dengan perencanaan karir yang telah dibuat.
C. Perspektif Organisasi dan Individual.
Hal ini perlu diketahui karena pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama
yaitu perencanaan karir individual (individual career planning) dan perencanaan karir
organisasional (organizational career planning). Perencanaan karir individual dan
organisasional tidaklah dapat dipisahkan. Seorang karyawan yang rencana karir
individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat karyawan
tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi juga perlu
menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat
berkembang dan karyawanpun terpenuhi pengembangan karirnya.
1. Perspektif Organisasi
• Mengidentifikasi
kebutuhan kepegawaian organisasi masa depan .
• Rencana
karir tangga .
• Menilai
potensi dan pelatihan individu kebutuhan .
• Sesuai
dengan kebutuhan organisasi dengan kemampuan individu .
• Audit dan mengembangkan sistem carrer bagi
organisasi .2. Perspektif Individual
• Mengidentifikasi
kemampuan pribadi dan bunga.
• Tujuan
hidup rencana dan kerja.
• Menilai
jalur alternatif di dalam dan di luar organisasi.
• Catatan perubahan kepentingan dan tujuan sebagai
karir dan kehidupan perubahan tahap.D. Multi-Faktorial Pengembangan Karir
1. Faktor-faktor Pengembangan Karir :
Bernard & Russel (1998) dalam penelitiannya mengemukakan
faktor-faktor dari
pengembangan karir sebagai berikut :
a. Konseling individu: konseling ini dimaksudkan untuk
membantu individu
mendiskusikan tentang karir mereka dalam hal minat,
tujuan, aktivitas
kerja dan kinerja mereka.
b. Memberikan pelayanan informasi: sistem
komunikasi internal sering
digunakan oleh organisasi untuk mengingatkan
karyawan supaya siap bekerja
pada semua bidang tingkat kerja, dibawah maupun
diatas. Pelayanan informasi
ini meliputi; memberitahukan sistem kerja, tangga
karir atau jalur karir.
c. Program untuk karyawan baru atau pemula: program
ini dilakukan organisasi
supaya karyawan lebih familiar dengan kebijakan dan
prosedur organisasi.
Program ini meliputi; program mengantisipasi proses
sosialisasi, rekruitmen lebih
realistis,dan program orientasi karyawan.
d. Program penilaian organisasi: program ini
dilakukan untuk mengevaluasi
potensi karyawan dalam menumbuhkan dan
mengembangkan organisasi.
Program ini meliputi; tes psikologi, meramalkan
promosi.
e. Program pengembangan : program ini
konsisten dengan penilaian
keterampilan dan program pelatihan yang digunakan
organisasi untuk
mengembangakan karyawan dalam posisi yang akan ia tempati
dimasa yang
akan datang. Program ini meliputi; program perputaran, dan
pelatihan.
2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir
Pengembangan karir meliputi dua faktor yang mempengaruhinya
yaitu bagaimana
individu merencanakan dan mengimplementasikan tujuan karir
mereka
(perencanaan karir) dan bagaimana organisasi mendesain dan
mengimplementasikan
program pengembangan karir mereka (manajemen karir).
Perencanaan karir yaitu individu berusaha untuk jadi lebih
memikirkan keterampilan,
ketertarikan atau minat, nilai, kesempatan, pilhan dan
konsekuensi. Ini meliputi
identifikasi karir yang berhubungan dengan tujuan dan
perencanaan yang didirikan
untuk mencapai tujuan.
Sub faktor dari perencanaan
karir yaitu:
a. Pemilihan pekerjaan.
b. Pemilihan organisasi.
c. Pemilihan tugas kerja.
d. Mengembangkan karir diri.
Arus perhatian perencanaan karir yaitu:
a. Lebih memperhatikan kelangsungan karir diri.
b. Lebih mengutamakan pada pertengahan karir.
c. Lebih menanyakan dan menolak pergerakan karir (mencakup
promosi).
d. Lebih jujur menilai diri.
e. Karir berada dipuncak merupakan suatu pilihan.
f. Keinginan untuk merencanakan karir bersama dengan
perusahaan.
h. Keinginan untuk mendapatkan pertolongan dari perusahaan
dalam
mengimplementasikan perencanaan karir.
Manajemen karir merupakan suatu faktor yang mempersiapkan,
mengimplementasi,
memonitor perencanaan karir yang direncanakan oleh individu
sendiri atau
yang memperhatikan sistem karir didalam organisasi (Bernard &
Russel, 1998).
Sub faktor dari manajemen karir yaitu:
a. Rekruitmen dan seleksi.
b. Alokasi sumber daya manusia.
c. Penilaian dan evaluasi.
d. Pelatihan dan pengembangan.
Arus perhatian manajemen karir yaitu:
a. Strategi perencanaan sumber daya manusia.
b. Kesuksesan perencanaan.
c. Penilaian dan pengembangan potensi manajemen.
d. Alternatif atau jalur karir nontradisional.
e. Kebijaksanaan cuti.
f. Legitimasi yang dikeluarkan, bergerak menurun.
g. Persoalan untuk karir yang dirangkap.
h. Mata rantai sistem manajemen karir dengan
sistem perencanaan karir.
3. Penanggung Jawab Pengembangan Karir Dalam Organisasi
Pengembangan karir meliputi proses perencanaan karir dan
manajemen karir.
Perencanaan karir dan manajemen karir mempunyai aktivitas,
yang mana tanggung jawab
dalam aktivitas perencanaan karir dan manajemen karir
dipegang oleh karyawan,
manajer, dan organisasi.
a. Tanggung jawab dalam Perencanaan karir :
1) Tanggung jawab karyawan dalam Perencanaan Karir adalah:
a) Menilai kemampuan diri, ketertarikan dan nilai.
b) Menganalisis kebebasan untuk berkarir.
c) Menentukan pengembangan secara objektif dan
dibutuhkan.
d) Memilih untuk mengembangkan komunikasi kepada
manajer.
e) Menunjukkan sikap setuju atas perencanaan bersama
dengan manajer.
f) Mencari persetujuan atas sikap yang direncanakan.
2) Tanggung jawab manajer dalam Perencanaan Karir adalah:
a) Bertindak sebagai katalisator; peka terhadap proses
perencanaan pengembangan karyawan.
merasa yang dibutuhkan.
c) Sebagai penasehat karyawan dan mengembangkan secara
bersama-
sama perencanaan yang disetujui.
d) Mengikuti dan memperbaharui perencanaan karyawan
yang sesuai.
3) Tanggung jawab organisasi dalam Perencanaan Karir adalah:
a) Menyediakan model perencanaan karir, sumber
penasehat dan
informasi yang dibutuhkan untuk merencanakan karir
individu.
b) Menyediakan pelatihan dalam perencanaan
pengembangan karir
manajer dan karyawan dan penasehat manajer.
c) Menyediakan program pelatihan keterampilan dan
kesempatan dalam
mengembangkan kerja.
b. Tanggung jawab dalam Manajemen karir :
1) Tanggung jawab karyawan dalam Manajemen karir adalah:
Menyediakan informasi yang akurat kepada manajemen yang
meliputi
keterampilan atau minat dan aspirasi karir.
2) Tanggung jawab manajer dalam Manajemen karir adalah:
a) Menyediakan informasi yang valid melalui
karyawan
b) Menyediakan informasi tentang keterangan posisi
kerja yang mana
manajer sebagai penanggung jawab.
c) Menggunakan semua informasi yang disediakan oleh
proses
identifikasi semua kandidat kekosongan posisi dan membuat
seleksi serta identifikasi
peluang pengembangan karir (kerja terbuka, program
pelatihan, rotasi ) untuk karyawan dan tempatnya bekerja.
3) Tanggung jawab organisasi dalam Manajemen karir adalah:
a) Menyediakan sistem informasi dan proses untuk
mengakomodasi
manajemen dalam pengambilan keputusan yang dibutuhkan
b) Mengorganisisir dan mendata semua informasi
c) Menggunakan informasi secara efektif
melalui pendesainan metode untukdikumpulkan, dianalisis, diinterpretasikan dan menggunakan informasi untuk
memonitor dan mengevaluasi sebagai proses pengefektifan.
Setelah mempelajari tentang karir, maka selanjutnya adalah mempelajari tentang organisasi. Dengan mempeleajari organisasi, kita menjadi lebih tahu pekerja/rekan kerja seperti apa yang dibutuhkan suatu perusahaan serta bagaimana jenjang karir yang ada disuatu perusahaan.
" Masih banyak teori-teori yang berkaitan dengan karir, cara-cara dan tips dalam mengembangkan karir. Semoga materi kali ini tentang karir dapat bermanfaat untuk mengembangkan karir pembaca sekalian. "
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus