Senin, 18 Mei 2015

KARIER

Setelah mempelajari apa itu Psikologi Industri , sekarang akan kita bahas tentang karier yang berkaitan dengan Karyawan dan Produktivitas.

Karier (Wikipedia) berasal dari bahasa Belanda; carriere adalah perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu.

Karier-Pekerjaan-Kehidupan sangat terkait dan sering kali dipkakai sebagai salah satu penentu status dan gengsi seseorang. Dari hal tersebut, maka definisi keseluruhan karier adalah Rangkaian posisi yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai bagian  perkembangan dan kemajuan pada kehidupan seseorang.

Untuk mengetahui lebih jauh  tentang karier, mari kita baca terlebih dahulu beberapa Teori-teori karir menurut para ahli (klik).

Dari beberapa Teori-teori karir menurut para ahli, tentu terbayang bagaimana cara meningkatkan karir.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang pengembangan karier :

A. Kita Perlu Bertanya Pada Diri Sendiri.
    Tanyakan hal berikut pada diri anda :

  • Dalam setiap dari kita terletak kekuatan untuk membentuk masa depan kita dan itu akan dibentuk oleh tindakan kita - atau tidak bertindak . Artinya kita harus tahu apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan kita serta kekuatan/kemampuan apa yang ingin kita miliki dan perlu kita miliki untuk mencapai goals/tujuan.
  • "Apa yang mengilhami dan memotivasi Anda untuk memasukkan profesi ini ? 
  • Jika anda ingin berkarir di profesi ini, Anda perlu merencanakan dam bekerja menuju rencana yang seperti apa. .


B. Beberapa Konsep Penting Dalam Karier.
       Perencanaan karir tidak selalu tentang perkembangan terus ke atas.
     Karir tidak selalu tentang kenaikan gaji atau jabatan, tetapi juga tentang bagaimana dan berapa banyak jaringan (relationsip) yang anda bangun. Semakin banyak dan baik jaringan yang terbentuk, maka semakin baik juga karir. dimasa yang akan datang, jenjang karir akan semakin sempit. hal ini dikarenakan semakin tergusurnya tenaga manusia oleh teknologi ditambah perubahan nilai dalam masyarakat dunia dimana dahulu manusia dibagi-bagi menjadi beberapa level dalam dunia kerja(buruh, karyawan, staff, manajer, direktur, dll) , sekarang manusia dianggap sebagai rekan kerja dan atau aset perusahaan. Perubahan nilai ini terjadi seiring dengan giatnya penegakan HAM dan semakin kuatnya organisasi-organisasi buruh.

       Perencanaan karir harus fleksibel.
     Sengaja kedua hal ini penulis satukan, mengingat disatu sisi hal ini sesungguhnya tidak saling terpisahkan namun disisi lain kita pun harus jeli kapan harus tetap konsisten dan kapan bisa fleksibel. Kita harus tetap konsisten jika menyangkut nilai dasar kita dalam merencanakan karir, nilai adalah prinsip dan harus ditegakkan secara konsisten. Selain itu untuk tujuan yang bersifat jangka panjang kita pun harus konsisten. Namun, kita bisa fleksibel apabila hal itu lebih bersifat teknis, operasional dan bersifat ”temporary” atau berjangka pendek. Jika menyangkut kompetensi anda harus konsisten dengan ”core competency” yang dimiliki, namun dapat lebih fleksibel untuk ”functional competency” atau ”specific competency.”


       Beberapa jenis perencanaan harus dilakukan.
     Hal ini perlu dilakukan karena Peluang adalah faktor yang relatif ”uncontrollabel,” diluar kendali kita. Namun, kita dituntut jeli melihatnya, sering disebut peluang jarang berulang dua kali, begitu diperoleh kita harus jeli melihatnya dan segera menangkap apabila hal tersebut selaras dengan perencanaan karir yang telah dibuat.


C. Perspektif Organisasi dan Individual.
     Hal ini perlu diketahui karena pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama
    yaitu perencanaan karir individual (individual career planning) dan perencanaan karir
    organisasional (organizational career planning). Perencanaan karir individual dan
    organisasional tidaklah dapat dipisahkan. Seorang karyawan yang rencana karir
    individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat karyawan
    tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi juga perlu
    menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat
    berkembang dan karyawanpun terpenuhi pengembangan karirnya.

    1. Perspektif Organisasi
  •       Mengidentifikasi kebutuhan kepegawaian organisasi masa depan .
  •       Rencana karir tangga .
  •       Menilai potensi dan pelatihan individu kebutuhan .
  •       Sesuai dengan kebutuhan organisasi dengan kemampuan individu .
          •   Audit dan mengembangkan sistem carrer bagi organisasi .
    2. Perspektif Individual
       Mengidentifikasi kemampuan pribadi dan bunga.
       Tujuan hidup rencana dan kerja.
       Menilai jalur alternatif di dalam dan di luar organisasi.
      •   Catatan perubahan kepentingan dan tujuan sebagai karir dan kehidupan perubahan tahap.



D. Multi-Faktorial Pengembangan Karir


    1. Faktor-faktor Pengembangan Karir :
        Bernard & Russel (1998) dalam penelitiannya mengemukakan faktor-faktor dari
        pengembangan karir sebagai berikut :

        a.  Konseling individu: konseling ini dimaksudkan untuk membantu individu
             mendiskusikan  tentang karir mereka dalam hal minat, tujuan, aktivitas
             kerja dan kinerja mereka.

        b. Memberikan  pelayanan informasi:   sistem komunikasi  internal sering
            digunakan oleh organisasi untuk mengingatkan karyawan supaya siap bekerja
            pada semua bidang tingkat kerja, dibawah maupun diatas. Pelayanan informasi
            ini meliputi; memberitahukan sistem kerja, tangga karir atau jalur karir.

        c. Program untuk karyawan baru atau pemula: program ini dilakukan organisasi
            supaya karyawan lebih familiar dengan kebijakan dan prosedur organisasi.
            Program ini meliputi; program mengantisipasi proses sosialisasi, rekruitmen lebih
            realistis,dan program orientasi karyawan.

        d.  Program penilaian organisasi: program ini dilakukan untuk mengevaluasi
             potensi karyawan dalam menumbuhkan dan mengembangkan organisasi.
             Program ini meliputi; tes psikologi, meramalkan promosi.

        e. Program  pengembangan : program ini  konsisten dengan penilaian
            keterampilan dan program pelatihan yang digunakan organisasi untuk
            mengembangakan karyawan dalam posisi yang akan ia tempati dimasa yang
            akan datang. Program ini meliputi; program perputaran, dan pelatihan.

    2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir
        Pengembangan karir meliputi dua faktor yang mempengaruhinya yaitu bagaimana
        individu merencanakan dan mengimplementasikan tujuan karir mereka
        (perencanaan karir) dan bagaimana organisasi mendesain dan mengimplementasikan
        program pengembangan karir mereka (manajemen karir).
        Perencanaan karir yaitu individu berusaha untuk jadi lebih memikirkan keterampilan,
        ketertarikan atau minat, nilai, kesempatan, pilhan dan konsekuensi. Ini meliputi
        identifikasi karir yang berhubungan dengan tujuan dan perencanaan yang didirikan
        untuk mencapai tujuan.

        Sub faktor dari perencanaan karir yaitu:
        a. Pemilihan pekerjaan.
        b. Pemilihan organisasi.
        c. Pemilihan tugas kerja.
        d. Mengembangkan karir diri.

        Arus perhatian perencanaan karir yaitu:
        a. Lebih memperhatikan kelangsungan karir diri.
        b. Lebih mengutamakan pada pertengahan karir.
        c. Lebih menanyakan dan menolak pergerakan karir (mencakup promosi).
        d. Lebih jujur menilai diri.
        e. Karir berada dipuncak merupakan suatu pilihan.
        f. Keinginan untuk merencanakan karir bersama dengan perusahaan.
        g. Membutuhkan informasi lebih dalam perusahaan untuk kesempatan berkarir.
        h. Keinginan untuk mendapatkan pertolongan dari perusahaan dalam
            mengimplementasikan perencanaan karir.

        Manajemen karir merupakan suatu faktor yang mempersiapkan, mengimplementasi,
        memonitor perencanaan karir yang direncanakan oleh individu sendiri atau
        yang memperhatikan sistem karir didalam organisasi (Bernard & Russel, 1998).

        Sub faktor dari manajemen karir yaitu:
        a. Rekruitmen dan seleksi.
        b. Alokasi sumber daya manusia.
        c. Penilaian dan evaluasi.
        d. Pelatihan dan pengembangan.

        Arus perhatian manajemen karir yaitu:
        a. Strategi perencanaan sumber daya manusia.
        b. Kesuksesan perencanaan.
        c. Penilaian dan pengembangan potensi manajemen.
        d. Alternatif atau jalur karir nontradisional.
        e. Kebijaksanaan cuti.
        f. Legitimasi yang dikeluarkan, bergerak menurun.
        g. Persoalan untuk karir yang dirangkap.
         h. Mata rantai sistem manajemen karir dengan sistem perencanaan karir.


    3. Penanggung Jawab Pengembangan Karir Dalam Organisasi
        Pengembangan karir meliputi proses perencanaan karir dan manajemen karir.
        Perencanaan karir dan manajemen karir mempunyai aktivitas, yang mana tanggung jawab
        dalam aktivitas perencanaan karir dan manajemen karir dipegang oleh karyawan,
        manajer, dan organisasi.

        a. Tanggung jawab dalam Perencanaan karir :
            1)  Tanggung jawab karyawan dalam Perencanaan Karir adalah:
                  a)  Menilai kemampuan diri, ketertarikan dan nilai.
                  b)  Menganalisis kebebasan untuk berkarir.
                  c)  Menentukan pengembangan secara objektif dan dibutuhkan.
                  d)  Memilih untuk mengembangkan komunikasi kepada manajer.
                  e)  Menunjukkan sikap setuju atas perencanaan bersama dengan manajer.
                  f)  Mencari persetujuan atas sikap yang direncanakan.

           2)  Tanggung jawab manajer dalam Perencanaan Karir adalah:
                 a)  Bertindak sebagai katalisator; peka terhadap proses
                      perencanaan pengembangan karyawan.
                 b)  Menilai kenyataan yang diungkapkan karyawan secara objektif dan
                      merasa  yang dibutuhkan.
                 c)  Sebagai penasehat karyawan dan mengembangkan secara bersama-
                      sama perencanaan yang disetujui.
                 d)  Mengikuti dan memperbaharui perencanaan karyawan yang sesuai.

          3)  Tanggung jawab organisasi dalam Perencanaan Karir adalah:
                a)   Menyediakan model perencanaan karir, sumber penasehat dan
                      informasi yang  dibutuhkan untuk merencanakan karir individu.
                b)   Menyediakan pelatihan dalam perencanaan pengembangan karir
                      manajer dan karyawan dan penasehat manajer.
                c)  Menyediakan program pelatihan keterampilan dan kesempatan dalam
                     mengembangkan kerja.

      b.  Tanggung jawab dalam Manajemen karir :
           1) Tanggung jawab karyawan dalam Manajemen karir adalah:
               Menyediakan informasi yang akurat kepada manajemen yang meliputi
               keterampilan atau minat dan aspirasi karir.

           2)  Tanggung jawab manajer dalam Manajemen karir adalah:
               a)   Menyediakan informasi yang valid melalui karyawan
               b)  Menyediakan informasi tentang keterangan posisi kerja yang mana
                    manajer sebagai penanggung jawab.
               c)  Menggunakan semua informasi yang disediakan oleh proses
                    identifikasi semua kandidat kekosongan posisi dan membuat seleksi serta identifikasi
                    peluang pengembangan karir (kerja terbuka, program pelatihan, rotasi ) untuk karyawan                       dan tempatnya bekerja.

          3)  Tanggung jawab organisasi dalam Manajemen karir adalah:
              a)  Menyediakan sistem informasi dan proses untuk mengakomodasi
                   manajemen dalam pengambilan keputusan yang dibutuhkan
              b)  Mengorganisisir dan mendata semua informasi
                 c)  Menggunakan informasi secara efektif melalui pendesainan metode untuk
                   dikumpulkan, dianalisis, diinterpretasikan dan menggunakan informasi untuk
                   memonitor dan mengevaluasi sebagai proses pengefektifan.

Setelah mempelajari tentang karir, maka selanjutnya adalah mempelajari tentang organisasi. Dengan mempeleajari organisasi, kita menjadi lebih tahu pekerja/rekan kerja seperti apa yang dibutuhkan suatu perusahaan serta bagaimana jenjang karir yang ada disuatu perusahaan.



" Masih banyak teori-teori yang berkaitan dengan karir, cara-cara dan tips dalam mengembangkan karir. Semoga materi kali ini tentang karir dapat bermanfaat untuk mengembangkan karir pembaca sekalian. "

1 komentar: